Pondasi merupakan bagian yang penting pada bangunan. Fungsi utamanya adalah untuk meneruskan beban dari struktur bangunan ke tanah. Pondasi banyak sekali macamnya, tergantung dari fungsi bangunan, bentuk bangunan, serta kondisi tanah.
Apa saja macam-macam pondasi?
Terdapat dua klasifikasi pondasi, ada pondasi dangkal, ada pondasi dalam. Pondasi dangkal adalah pondasi yang tidak membutuhkan galian tanah terlalu dalam karena lapisan tanah dangkal sudah cukup keras, apalagi bangunan yang akan dibangun hanya rumah sederhana. Sedangkan pondasi dalam adalah pondasi yang membutuhkan pengeboran dalam karena lapisan tanah yang baik ada di kedalaman, biasanya digunakan oleh bangunan besar, jembatan, struktur lepas pantai, dsb.
Kekuatan pondasi dangkal ada pada luas alasnya, karena pondasi ini berfungsi untuk meneruskan sekaligus meratakan beban yang diterima oleh tanah. Pondasi dangkal ini digunakan apabila beban yang diteruskan ke tanah tidak terlalu besar. Misalnya, rumah sederhana satu lantai, dua lantai, bangunan ATM, pos satpam, dan sebagainya.
Yang termasuk pondasi dangkal antara lain:
1. Pondasi Pasangan Batu Kali Menerus

2. Pondasi Telapak/Footplat

3. Pondasi Telapak Menerus

4. Pondasi Umpak

Pondasi umpak merupakan pondasi setempat, terletak di bawah kolom kayu atau bambu. Biasanya menggunakan material batu kali yang dipahat, pasangan batu ataupun pasangan bata. Berhubung rumah seperti itu menggunakan material kayu sebagai struktur utamanya, berat sendiri bangunan cukup ringan, sehingga pondasi ini cukup kuat untuk meneruskan beban ke tanah.
5. Pondasi Rakit

Pada gambar diatas, kolom-kolom yang tidak mungkin dipasangi telapak satu per satu karena letaknya berdekatan. Solusinya, dijadikan satu dengan memberi cor-coran beton. Pondasi rakit sejatinya adalah pelat beton bertulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar